TARQIYATUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam dan Madrasah Ibtidaiyah https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/tarqiyatuna <p>TARQIYATUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam dan Madrasah Ibtidaiyah adalah jurnal yang diterbitkan oleh dua prodi (program studi) pada STAI Asy-Syukriyyah. Membahas tentang isu-isu Pendidikan, terutama yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal ini menerbitkan 1 volume setiap tahun, di mana setiap volume memiliki 2 nomor yang diterbitkan pada periode Januari-Juni dan Juli-Desember.</p> en-US [email protected] (Rahmat Solihin) [email protected] (Nurhidayat) Fri, 29 Dec 2023 20:56:33 +0800 OJS 3.2.1.5 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Manajemen Pembelajaran PAI Berbasis E-Learning di Madrasah Ibtidaiyah https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/tarqiyatuna/article/view/417 <p><em>Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan. Berbagai jenis media pembelajaran seperti komputer dan jaringan internet menjadi kunci dalam pelaksanaan pembelajaran e-learning. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran berbasis e-learning. Hasil penelitian</em><em> menunjukkan bahwa E-</em><em>learning </em><em>dilakukan oleh penyelenggara e-learning (LPTIK) dan guru mata pelajaran PAI di Madrasah Ibtidaiyah dengan metode formatif dan sumatif. Untuk evaluasi formatif, guru memberikan tugas kepada siswa untuk menyimpulkan materi Pendidikan Agama Islam. </em><em>Evaluasi komprehensif dilakukan pada akhir semester</em><em>. Memang untuk pembelajaran e-learning terdapat beberapa kendala di antaranya adalah kemampuan guru dalam mengoperasikan perangkat, kualitas perangkat dan jaringan, serta kendala lain. Namun, pembelajaran e-learning tetap menjadi pilihan yang baik dan masih bisa terus dikembangkan, karena pendidikan yang berbasis teknologi akan terus berlanjut dan berkembang seiring berjalannya waktu.</em></p> Muhammad Iqbal Copyright (c) 2024 TARQIYATUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam dan Madrasah Ibtidaiyah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/tarqiyatuna/article/view/417 Tue, 05 Mar 2024 00:00:00 +0800 Peran Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Karakter Siswa SMP Paramarta Unggulan Ciputat Tangerang Selatan https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/tarqiyatuna/article/view/414 <p>Pendidikan agama islam merupakan suatu usaha yang direncanakan melalui penanaman nilai-nilai islam dalam jiwa, rasa, dan pikiran. Sehingga pendidakan agama islam menjadi suatu system yang bisa membentuk sikap dan kepribadian seseorang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. Pendidikan karakter menjadi sebuah jawaban yang tepat dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang terjadi seperti yang telah disebutkan diatas dan sekolah sebagai lembaga pendidikan diharapkan bisa mewujudkan misi dari pendidikan karakter tersebut. Karakter tanggung jawab dapat berbentuk mengerjakan soal, mengikuti kegiatan pembelajaran sampai selesai. Namun fenomena pada saat ini kebanyakan peserta didik yang tidak mengerjakan soal dengan baik dikarenakan banyak peserta didik yang lebih suka bermain di kelas dan tidak mendengarkan guru pada saat proses pembelajaran dikarenakan peserta didik lalai dalam tanggung jawabnya bahwa tanggung jawab peserta didik adalah belajar dan kebanyakan jaman sekarang peserta didik lebih suka bermain daripada belajar dirumah.</p> Almaydza Pratama Abnisa, Muhammad Ihsan Copyright (c) 2023 TARQIYATUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam dan Madrasah Ibtidaiyah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/tarqiyatuna/article/view/414 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0800 Etika Pendidik dan Peserta Didik Dalam Perspektif Hadist https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/tarqiyatuna/article/view/373 <p>Berbicara mengenai etika pendidik dan peserta didik dalam perspektif hadist, tidak lepas dari perkataan dan perbuatan yang menjadi dasar beretika. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana cara beretika seorang pendidik kepada peserta didik maupun cara beretika seorang peserta didik kepada pendidik yang diatur dalam perspektif hadist menurut hadis Imam Tirmidzi, Ibnu Majah, Dan Imam Bukhori. Jenis riset yang digunakan adalah penelitian kepustakaan sebagai dasardengan literasi (dokumen) berupa buku hadist tarbawiy. Metode analisis data dengan analisis isi dan induktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa etika pendidik dan peserta didik menurut hadist yang diriwayatkan oleh imam tirmidzi hadits ini mengajarkan kepada pendidik dan peserta didik untuk membaca doa sebelum memulai dan mengakhiri pembelajaran, Didalam kelas, peserta didik hendaknya tidak mengganggu temannya, menurut ibnu majah pendidik pendidik dan peserta didik memiliki ikatan yang baik dalam kegiatan mengajar, menurut imam bukhori pendidk dan peserta didik dapat mencontoh perilaku Nabi Muhammad.</p> Sylvia Putri Agustiana, Amirudin Muslimin, Ana Rahmawati Copyright (c) 2023 TARQIYATUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam dan Madrasah Ibtidaiyah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/tarqiyatuna/article/view/373 Fri, 29 Dec 2023 00:00:00 +0800 Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam pada Materi Multikultural https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/tarqiyatuna/article/view/442 <p><em>Artikel ini mempunyai tujuan untuk meengkaji pengembangan kurikulum pendidikan Agama Islam pada materi multikultural. Peneliti menggunakan metode studi pustaka di mana peneliti berusaha menemukan, menyusun dan menganalisis berbagai sumber informasi melalui sumber yang relevan terkait dengan pembahasan ini. Peneliti tertarik untuk membahas tentang pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam pada materi multikultural karena peneliti melihat hal ini sangat penting, dimana zaman sekarang sering terjadi konflik hanya karena berbeda pendapat antar suku, ras, agama. Hal ini terjadi juga pada dunia pendidikan, sehingga peneliti ingin menganalisis hal tersebut. Adapun kesimpulan pada penelitian ini ialah bahwa dalam mengembangkan kurikulum pendidikan agama Islam hendaknya mempunyai komponen tujuan pendidikan nasional. Kemudian kurikulumnya harus memperhatikan unsur-unsur afektif, seperti menerima, menanggapi sebuah nilai, dan berorganisasi. Selain ini juga harus ada unsur &nbsp;psikomotorik, seperti meniru, mengamati, menyesuaikan diri dan berlatih. &nbsp;Pengembangan kurikulum pada materi multikultural ini perlu dijadikan bahan pertimbangan, guna mendukung moderasi beragama yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Demi mewujudkan kerukunan antar masyarakat dalam berbeda, agama, ras, etis dan budaya.</em></p> Abdul Muchlis Copyright (c) 2024 TARQIYATUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam dan Madrasah Ibtidaiyah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/tarqiyatuna/article/view/442 Mon, 29 Jan 2024 00:00:00 +0800 Hubungan Kompetensi Sosial Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran PAI di SMAN 10 Tangerang https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/tarqiyatuna/article/view/451 <p><em>This research aims to determine the relationship between the implementation of prayer services and the results of learning fiqh in class XI IPA 2 MAN 1 Tangerang students and the hypothesis tested is that there is a relationship between the implementation of prayer services and the learning outcomes of Islamic religious education</em><em>. This research was conducted using the Descriptive Survey method. The target population was all students in class XI MAN 1 Tangerang, totaling 329 students and spread across 9 study groups. The sample was taken using random sampling technique, namely 40 students. As the independent variable is the Implementation of Prayer Services, the related variable is the Fiqh Learning Outcomes. For the independent variable instrument (x) using a questionnaire spread with 20 questions and 5 possible answers, namely, always, often, sometimes, rarely and never. And the related variable (y) is taken from the results of the Mid-Semester II Examination. From the hypothesis results, the rcount is 0.915 and this result is greater than the rtable, both significant 5% = 0.312 and significant 1% = 0.403. So it can be concluded that this research has a positive and significant relationship between the implementation of prayer services and the results of learning fiqh for class XI IPA 2 MAN 1 Tangerang students so that the hypothesis proposed by the researcher is accepted. It is hoped that the results of this research will be useful for improving the quality of learning so that learning outcomes are relatively good, as well as being able to foster student motivation to participate in teaching and learning activities through more effective roles. Apart from that, the results of this research can be used as a reference by related installations in developing teachers in improving teaching competence.</em></p> Anggi Ripana, Nurdin Nurdin, Zubairi Zubairi, Nila Risma Copyright (c) 2024 TARQIYATUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam dan Madrasah Ibtidaiyah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/tarqiyatuna/article/view/451 Mon, 04 Mar 2024 00:00:00 +0800 Implementation Of Intercultural Learning In English Language Learning In SMAIT Asy-Syukriyyah Tangerang https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/tarqiyatuna/article/view/453 <p><em>There is nothing wrong with using English as a knowledge-generating language alongside Indonesian. The most important part is that we as an Indonesian-speaking community must be able to choose and sort out the elements of English that we want to be included in Indonesian without forgetting our identity as Indonesians. Indonesian people as users of the Indonesian language, use Indonesian. Therefore, we need an innovation in foreign language learning (English) that prioritizes local cultural elements so that students only learn elements of the foreign language. However, the learning content still includes elements of local Indonesian culture. Two things can be done as a form of innovation in learning English that can maintain noble Indonesian values, namely by learning with an intercultural perspective. With this model, students who study a foreign language will not necessarily take on the cultural values of native speakers. Still, rather they will have a comparison of values with the students' local culture and students will be able to take the best attitude from the foreign language learning process.</em></p> Aris Setyawan, Muhammad Tamsil Muin Copyright (c) 2024 TARQIYATUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam dan Madrasah Ibtidaiyah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/tarqiyatuna/article/view/453 Mon, 04 Mar 2024 00:00:00 +0800